Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 1, 2013

Coelenterata

Coelenterata adalah hewan berongga bersel banyak yang memiliki tentakel contohnya seperti ubur-ubur dan polip. Simetris tubuh coelenterata adalah simetris bilateral hidup di laut. Coelenterata terdiri dari lapisan sel, yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis). Ektoderm berfungsi sebagai pelindung sedang endoderm berfungsi untuk pencernaan.Sel-sel gastrodermis berbatasan dengan coelenteron atau gastrosol. Gastrosol adalah pencernaan yang berbentuk kantong. Makanan yang masuk ke dalam gastrosol akan dicerna dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh sel-sel gastrodermis. Pencernaan di dalam gastrosol disebut sebagai pencernaan ekstraseluler. Hasil pencernaan dalam gasrosol akan ditelan oleh sel-sel gastrodermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut dalam vakuola makanan. Pencernaan di dalam sel gastrodermis disebut pencernaan intraseluler.Sari makanan kemudian diedarkan ke bagian tubuh lainnya secara difusi. Begitu pula untuk pengambilan oksigen d

Dreaming of Chocolate

06.03 Pagi ini langit biru memancarkan cerahnya. Sejak langit masih memerah, ia sudah bercengkrama ria dengan sang mentari. Ditambah sapa riang dari burung merah kuning yang berjalan di kabel listrik sana.  Mereka tak tersengat arus listrik rupanya. Tahu kenapa?? Tanyakan pada anak fisika…. ^_^ *** B el sekolah berbunyi. Bukan tanda pelajaran akan segera dimulai, tetapi nyatanya pelajaran telah berakhir. Fazka, sebut saja begitu. Dari sejak pagi lelaki berkacamata ini sudah menantikan bel pulang itu berbunyi. Bukan karena ia ingin cepat sampai di rumah atau karena ia sudah lelah mendengarkan guru bahasa Perancisnya berceloteh. Tetapi, ada misi yang ingin ia selesaikan. “Au revoir.” “Au revoir.” Balas dua puluh murid yang sejak tadi sudah gatal ingin mengucapkan kata jumpa itu. Fazka berlari. Ia memburu bus yang akan membawanya sampai pada gadis kecilnya. Ia lihat langit pagi yang cerah itu kini berganti kelabu. ‘Aku harus segera sampai’ pikirnya. Entah ap

LOST OF VANILA

kubuat cerpen ini dengan harapan menang,, tapi apa daya. enjoy it.. Angkutan kota ini begitu sempit. Bertambah sempit saat ibu gendut itu naik dan duduk di sampingku. “Ibuuu….” Rengekku tak sedikitpun mengetuk mata hati Ibuku, bahkan untuk sekedar berkata ‘sabar sayang, sebentar lagi sampai,’ Ibuku tidur, jelas ia tak tergubris oleh rengekku. Ibu gendut itu kembali bergeser. Tubuhnya yang memakan dua tempat duduk orang sebaya Ibuku tak mau diam. Aku tahu, dia mungkin merasa sempit. Tetapi tahukah dia, aku lebih merasa sempit. Bocah laki-laki seusiaku seharusnya duduk di lahunan ibunya saat situasi seperti ini. Tetapi kali ini tidak bagiku, karena Ibuku masih nyenyak dengan tidurnya. Kota ini seperti sedang diguyung hujan asap. Hitam, menyengat dan panas. Angkutan ini terus saja bergoyang dari tadi. Sesekali mengampul seperti melompat dan itu membuat pantatku sakit. Panas semakin membakar kami yang berada di dalam angkutan ini. Cuaca Jakarta selalu seperti ini. Panas. Ibu ge